Daun jarak Pagar (Jatropha curcas) Yang Beracun, Yang Berfaedah
Resumo
Dulu tak ada yang melirik, sekarang jadi rebutan. Itulah jarak pagar Jatropha curcas, bahan baku biodiesel. Popularitasnya bakal kian meroket karena ia juga berfaedah sebagai pelindung lingkungan, obat tradisional, pakan ternak, insektisida, dan sumber pupuk.
Tangis bocah 6 bulan itu tak kunjung reda ketika malam kian menua. Meski berbagai cara dilakukan oleh sang ibu, tangis panjang itu belum juga berujung. Ibundanya teringat pesan orang tua untuk memetik daun jarak yang tumbuh dekat rumah. Daun yang tak terlalu tua digarang di atas perapian hingga layu. Setelah itu permukaan atasnya dilumuri minyak goreng dan ditempelkan di perut sang bayi hingga tertidur pulas malam itu.
Daun jarak lazim dimanfaatkan untuk mengatasi perut kembung. Tak hanya di Indonesia, di berbagai negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin pun daun jarak berfaedah sebagai obat.
Di Mali, racikan daun anggota famili Euphorbiaceae itu dipakai untuk pengobatan malaria. Biji ditumbuk dan disaring airnya.
Biji itu berguna sebagai pencuci perut (purgative). Itu kebiasaan yang terpelihara afrika. Air rebusan biji, daun, atau kulit batang ampuh mengurangi sakit rematik dan radang. Sampai saat ini penggunaan biji sebagai obat masih kontroversial, lantaran ditemukannya efek iritasi dan racun dalam bijinya.
Diduga efeknya tergantung tingkat kekebalan dan ukuran pemakaian.
Bagi penderita pneumonia alias radang paru-paru dan sipilis, harapan kesembuhan dapat digantungkan pada rebusan akar jarak. Ramuan itu juga tokcer melawan penyakit cacingan. Namun, perempuan berbadan dua dilarang meminum rebusan biji, lantaran bisa memicu keguguran. Kulit batangnya berfaedah untuk mengobati encok, kelumpuhan, dan menghaluskan kulit. Di Meksiko pemakaiannya lebih beragam. Getah balacai hisa sebutannya di Ternate digunakan untuk mengobati infeksi cendawan dalam mulut, sariawan, bengkak tersengat lebah, dan gangguan pencernaan anak.
Terbukti medis
Apa rahasianya sehingga jarak begitu hebat menggempur beragam penyakit? Riset membuktikan, ekstrak etanolik dalam daun dan ranting menunjukkan aktivitas in vivo dan in vitro melawan p-388 lymphocitic leukimia, sel asal leukimia.
Di Filipina rahasia biji menyembuhkan penyakit perut terkuak. Bukti medis menunjukkan, senyawa kimia di dalamnya ampuh melawan cacing hati Lymneae auricularia, patogen penyebab penyakit perut.
Minyaknya berhasil memberantas keong emas dan keong vektor dari schistosome manusia. Schistosomiasis adalah penyakit manusia yang disebabkan oleh cacing darah dari genus Schistosoma. Schistosome bersifat endemik di 70 negara tropis dan subtropis, menginfeksi lebih dari 200-juta manusia.
Secara umum biji kadatn sebutan di Nepal , minyak, dan bungkilnya beracun bagi manusia dan hewan. Sifat ini seperti berkah bagi pekebun jarak lantaran hama perusak relatif sedikit. Dalam suatu percobaan ilmiah di Veracruz, Meksiko, biji mentah atau yang dimasak bisa membunuh tikus dalam 2—3 hari. Sementara minyak dan bungkilnya sedikit lebih lama.
Pada 1854, sebanyak 30 anak di Birmingham, Inggris, mengalami keracunan biji. Mereka mengalami dehidrasi klinis. Biji kasumba Bixa orellana digunakan sebagai obat penawar. Sementara di Afrika Selatan, para tabib langsung meracik ekstrak Peltrophorum africanum, sejenis plum afrika, bagi pasien keracunan biji jarak. Walau begitu di berbagai literatur pernah muncul cerita, masyarakat Rio Hondo, Meksiko, menggunakan minyaknya untuk memasak.
PKC mempengaruhi kerja protein pengatur pertumbuhan, saluran ion, dan gen.
Pengendali erosi
Jarak pagar tidak hanya berkecimpung di dunia kesehatan dan pengobatan. Bagi lingkungan perannya tidak dianggap remeh. Habel meluk nama jarak pagar di Arab merupakan jenis tanaman semak atau pohon yang tahan kekeringan. Ia ditanam meluas di Afrika Tengah, Afrika Selatan, Asia Tenggara, dan India.
Seperti jenis jarak lain, J. curcas termasuk sukulen dan meranggas selama musim kemarau. Kemampuannya untuk bertahan hidup pada kondisi dan curah hujan yang rendah membuatnya berguna sebagai pengendali erosi.
Jarak tidak hanya mencegah ternak liar memasuki lahan, tetapi dapat mengurangi erosi angin. Jika ditanam secara paralel terhadap kemiringan lahan sanggup memperbaiki tanah yang sempit, sehingga membantu mengendalikan erosi air. Saat akar tanaman tumbuh rapat di atas permukaan tanah, ia berfungsi laiknya dam mini atau tunggul, memperkuat remah tanah. Dam alam itu memperlambat hanyutnya tanah saat hujan lebat. Efeknya makin banyak air yang terserap tanah dan bisa diserap oleh tanaman budidaya.
Bungkil padat yang tersisa setelah proses ekstrasi minyak merupakan pupuk organik yang sangat baik. Komposisi mineralnya sebanding dengan pupuk kandang ayam. Tak heran jika pekebun kentang di Lisbon, Portugal, memakainya sebagai pupuk.
Di bidang peternakan yu lu tzu nama jarak di Cina juga berfaedah sebagai pengganti daun murbei, pakan ulat sutra. Sedangkan bungkil, sisa olahan biji jarak, sebagai pakan ternak setelah melalui proses pemanasan dan kimia.
Fungsinya untuk menghilangkan kandungan racun: lectin dan phorbol ester. Bungkil yang sudah didetoksifikasi mengandung protein tinggi dibandingkan kedelai. Sayang, secara ekonomi ia kalah bersaing dibanding anggota kacang-kacangan.
Pestisida
Di bidang pertanian organik, minyak kasar jarak diformulasikan sebagai pestisida nabati. Efek sama juga berlaku bagi lalat rumah Musca domestica. Meskipun tidak sensitif, kepompong M. domestica yang terkena minyak jarak akan tumbuh lebih kecil. Akibatnya lalat dewasa tumbuh kerdil, sayap berkerut. Hasil akhirnya populasi total menurun sekitar 40—60%.
Dewasa ini penggunaan minyak jarak untuk pengendalian hama pengganggu di perkebunan kapas mulai dilirik. Terutama untuk menanggulangi hama perusak kapas Helicowerpa armigera dan penangkap bunga kapas Amorphoidea lata. Pada tanaman shorgum ia melawan Sesamia calamistis dan Busseola fusca, hama pengerat batang. Sayang pemakaian secara luas belum ada laporan. Begitulah berbagai sisi jarak pagar yang multimanfaat. Pantas jika ia disebut tanaman multiguna dan multifungsi, bagi manusia dan alam.
Palavras-chave
DOI: 10.3895/rcaa.v1i1.15017
Apontamentos
- Não há apontamentos.
Esta obra está licenciada sob uma licença Creative Commons Atribuição 4.0 Internacional.